MANADO – Kebijakan pemerintah daerha Sulawesi Utara (Sulut) melalui Gubernur SH Sarundajang dalam konteks kerja sama di bidang ekonomi dan investasi mendapat perhatian Komunitas BerSaMa JO Manado. Jumat (30/1/2015) kemarin, Komunitas BerSama Jo membedah rencana masuknya investor Tiongkok yang telah melakukan Momerandum Of Understanding (MoU) dengan Gubernur Sulut.
”Lobi pemerintah Indonesia dan Cina lewat Gubernur Sulawesi Utara telah berhasil menandatangani MOU untuk investasi di Sulut dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan Tol, hub port Bitung, mining dan kereta api. Sebagai kerjasm ekonomi KEK, Sulut dipilih oleh pemerinth Tiongkok untuk menjadi kawasan pengembangan ekonomi di kawasan pasifik, juga muncul dan menjadi perhatian penting dalam diskusi kami kemarin,” ujar Reiner Ointoe sebagai salah satu penggagas diskusi.
Diskusi yang dilaksanakan di Rumah Kopi 8 Sario itu dihadiri berbagai kalangan, dari aktivis pemuda, LSM, praktisi ekonomi dan akademisi turut memberikan pemikirannya menyangkut pengembangan ekonomi di Sulawesi Utara saat ini. Ointoe juga dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa peran Pemda di Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara perlu dijadikan perhatian serius.
”Diskusi yang dilakukan ini merupakan respon dari lobi Gubernur Sulut. Untuk itu, hasil diskusi terbatas Komunitas BerSaMa JO, menyarankan agar ada prakondisi yang harus direspon oleh pihak swasta, begitupun Pemda 15 Kabupaten/Kota dan masyarakat serta PTN/PTS agar sama-sama merespon,” tutur Reiner yang juga budayawan senior ini. (Amas Mahmud)