
Moderator Dace Lumbessy saat mengarahkan jalannya dialog (Foto Suluttoday.com)
MANADO – Menangkan tema: ‘’Peran Serta Ormas Dalam Mencegah Hidupnya Kembali Komunisme di Sulut’’, Forum Peduli Nusantara (FPN) Sulawesi Utara (Sulut) dalam Dialog Publik kali ini, Kamis (29/9/2016) kali ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten.
Menurut Dr. Alfon Kimbal, akademisi Unsrat Manado menilai bahwa untuk mengindari adanya gerakan komunisme di daerah ini, maka dibutuhkan kesadaran Ormas yang aktif mensosialisasikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.
‘’Komunisme tak lain adalah gerakan yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila, sehingga disini peran Ormas dibutuhkan dapat hadir mengambil posisi menyampaikan sosialisasi dan bertindak mengajak masyarakat Indonesia agar patuh pada Pancasila serta bertindak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,’’ ujar Kimbal yang dikenal sebagai pengajar Fakultas Ilm Sosial dan Ilmu Politik (FISPOL) Unsrat Manado ini.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Travello ini juga diikuti sejumlah aktivis mahasiswa, dan aktivis pemuda. Dalam pemaparannya, Jim R. Tindi selaku Ketua PRD Sulut menyampaikan soal telah ‘selesainya’ pembahasan soal Komunis. Baginya, ancaman Negara Indonesia adalah pada munculnya new-liberalisme dan kapitalisme global.
‘’Bagi saya membicarakan komunis atau gerakan komunisme yang dianggap ancaman bagi NKRI, adalah suatu hal yang sudah tuntas, tidak relevan lagi dibahas. Komunis hanyalah sejarah kelam bangsa ini, musuh rakyat Indonesia yakni neolib dan kapitalisme yang telah masuk hingga ke tempat tidur kita. Pancasila itu rumah besar kita, dan kita adalah penjaga Pancasila,’’ papar JRT sapaan akrab Tindi.

Narasumber ketika memaparkan meteri (Foto Suluttoday.com)
Sementara itu, mewakili Dandim 1903 Manado, Danramil Mayor Inf. Maudy Purba mengatakan ‘perang’ terhadap komunisme yang dilam ungkapannya disebut bahaya laten komunis. Dikatakannya lagi, adanya komunis gaya baru perlu diwaspadai masyarakat.
‘’Komunis sering berganti wujud, tapi tujuannya hanya satu merongrong tatanan Negara kita yakni Pancasila. Sehingga saya mengajak Ormas untuk melawan komunis, karena bahaya laten komunis membuat nilai-nilai kemanusiaan kita hancur berantakan, apalagi dalam pandangan kami perubahan cara dan pola dari gerakan ini sering berganti-ganti. Kita perlu menyarukan perlawanan terhadap komunisme gaya baru ini,’’ tukas Purba tegas.

Peserta dialog saat mendengarkan pemaparan materi (Foto Suluttoday.com)
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri langsung Koordinator FPN Sulut, Amas Mahmud. Turut hadir Agung Tri, mantan Ketua Umum HMI-MPO cabang Manado, Ketua LMND Sulut, Eko Yahya, Mesak Habari, mantan Ketua PMHU Sulut, Ketua Umum Badan Tadzkir FISPOL Unsrat, Juniar Wibisana Suwignya, dan sejumlah aktivis mahasiswa lainnya.(*/Faruk)