
Tommy Turangan SH, Ketua AMTI
MANADO – Masuknya PT Conch di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mangondouw (Bolmong) mendapatkan beragam respon masyarakat, menurut Ketua Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Tommy Turangan, SH mengatakan bahwa kehadiran pabrik semen ini lebih membawa efek merugikan masyarakat sekita.
”Coba dirasakan apa dampaknya bagi masyarakat Sulut, terutama warga Lolak Bolmong?. Sepertinya banyak keluhan yang disampaikan warga kepada kami ternyata lebih banyak efek buruk dan tindak menguntungnya yang dirasakan masyarakat,” ujar Turangan aktivis asal Sulut ini tegas.
Tak hanya itu, Turangan yang diwawancarai Suluttoday.com, Sabtu (1/10/2016) ini meminta agar keberadaan perusahaan ini ditinjauh kembali Gubernur Sulawesi Utara. Turangan mengatakan PT Conch jangan hanya mengejar kepentingan investasi (ekonomi) lantas mengabaikan kepentingan masyarakat pribumi.
”PT Conch ini adalah salah satu perusahan multinational yang berasal dari negeri asing Tiongkok. Dan telah mengembangkan sayapnya di Indonesia. Dan salah satunya di Lolak, Bolaang Mongondow, AMTI mendesak Gubernur Olly Dondokambey mempertimbangkan kembali kontrak kerjanya, perusahaan ini perlu ditinjau lagi, karena kelihatannya mereka hanya mementingkan kepentingan ekonomi mereka dan mengabaikan masyarakat,” papar Turangan tegas.
AMTI juga menyoroti terkait aktifitas perusahaan asing tersebut sepertinya terkesan kurang memperhatikan posisi kapan seharusnya melakukan aktifitas. Dimana aktifitas pengguna jalan umum di Trans sulawesi terganggu karena beroperasinya perusahaan ini disiang hari.
”Nah, lihat saja seharusnya aktifitas pekerjaan dilakukan malam hari dimana telah kurang aktifitas pengguna jalan umum di jalan Trans sulawesi dan karena kendaraan proyek saban hari lalu lalang di jalan trans sulawesi disekitarnya. Shingga mengakibatkan selain menggangu aktifitas umum, juga jalan umum tersebut sepertinya telah rusak,” tukas Turangan jebolan Fakultas Hukum Unsrat ini menutup.
Untuk diketahui, tim AMTI telah melakukan investigasi yang ditemukan justru kehadiran PT Conch hanya mendatangkan ancaman bagi masyarakat lokal, diantaranya mengenai adanya indikasi tenaga kerja lebih dominan dari Cina, sementara tenaga lokal minim, belum lagi kalau bicara soal dampak lingkungan.(*/Amas)