Jakarta – Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh besar. Kali ini dari kalangan pers yakni wartawan senior Dja’far Assegaf. tokoh yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vietnam meninggal Rabu (12/6/2013) pagi.
Setelah sekian lama sakit dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Penyandang nama lengkap Sayyid Dja’far bin Hussen bin Ahmad Assegaf ini meninggal.
Dja’far meninggal sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka di Munggang Condet Balekambang 58 Jakarta Timur.
Pemimpin Redaksi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Akhmad Kusaeni menyatakan bahwa Dja’far Assegaf semasa hidupnya merupakan tokoh pers yang dikenal luas sebagai wartawan diplomat. Saat ini Dja’far adalah Wakil Pemimpin Umum Antara.
Meski belum mendapat jadwal yang lebih rinci, namun rencananya Dja’far akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
“Kami kehilangan tokoh pers yang selama hidupnya didedikasikan untuk memajukan pers dan etika jurnalis, baik dalam pendidikan maupun praktiknya,” kata Akhmad Kusaeni.
Ketekunannya mendalami dunia diplomasi, mengantarkan Dfa’far menjadi Duta Besar Indonesia untuk Vietnam.
Langkahnya mengikuti jejak para wartawan senior pendahulu seperti Adam Malik, August Marpaung, dan Makmur Widodo.
Di kalangan internal kantor berita nasional ini, Kusaeni mengatakan Dja’far adalah peletak tonggak komputerisaasi di redaksi dan produk kantor tersebut pada akhir 1980-an. Berbekal hibah komputer NEC dari Jepang, tutur dia, Dja’far memelopori era komputerisasi di dunia pers Indonesia.
Sumber : Antara
Editor : Randy Rorimpandey