
Danrem 131 Santiago saat menyerahkan Tumpeng (Foto Ist)
MANADO – Kodam VII/Wirabuana yang sudah berusia 66 tahun dimana pada acara syukuran kali ini dilaksanakan secara sederhana di semua satuan jajaran Kodam VII/Wirabuana termasuk jajaran Korem 131/Santiago yang dilaksanakan di Makorem 131/Santiago, Selasa (21/06/2016).
Yang turut hadir Kodim 1309/Manado dan Yonif Raider 712/Wiratama serta satauan jajaran Korem 131/Santiago yang berada di Kota Manado walaupun dengan guyuran hujan yang deras namun acara syukuran HUT Kodam VII/Wirabuana dapat dilaksanakan dengan penuh hikmad.
Dalam sambutan Komandan Korem 131/Santiago Brigjen Sulaiman Agusto menyampaikan, Kodam VII/Wirabuana di usia yang ke 66 Tahun ini telah banyak berbuat untuk TNI, TNI AD maupun bangsa Indonesia tercinta ini dengan prestasi yang cukup diperhitungkan sehingga prajurit Kodam VII/Wirabuana perlu berbangga dengan semua kegiatan yang telah diperbuat termasuk didalamnya jajaran Korem 131/Santiago dimana dengan semboyan “Setia Hingga Akhir”.
“Prajurit Kodam VII/Wirabuana tetap berprestasi dan penuh kebanggaan serta pantang menyerah dalam setiap tugas yang diemban pada diri sanubarinya dengan demikian pada acara syukuran dalam rangka HUT Kodam VII/Wirabauan ke 66 tahun 2016 Pangdam VII/Wirabuana,” tutur Agusto.
Meyjen TNI Agus Surya Bakti dalam sambutannya juga mengatakan Kegiatan syukuran yang akan dirangkaikan dengan buka puasa bersama ini, memiliki makna religius yang sangat tinggi, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga kita dapat melaksanakan tugas pengabdian kepada negara dan bangsa dengan baik, dimana setiap satuan diharapkan bisa mengambil hikmah positif guna peningkatan kualitas kinerja satuan, khususnya di jajaran Kodam VII/Wirabuana sekaligus menjadikan salah satu sarana efektif untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan soliditas, serta meningkatkan kebanggaan terhadap satuan, yang pada akhirnya dapat terwujud kecintaan terhadap tugas-tugas yang diberikan negara.
“Prajurit Kodam VII/Wirabuana diharapkan semakin profesional terhadap tugas pokok yang diberikan dan semakin mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi sehingga terwujud kesamaan sikap dan langkah dalam upaya mengatasi setiap permasalahan yang terjadi, selama 66 tahun pengabdiannya Kodam VII/Wirabuana telah tumbuh dan berkembang secara dinamis dengan ditandai karya nyata maupun keberhasilan yang semakin membanggakan,” ungkap Bakti.
Surya Bakti menambahkan, dalam satu tahun terakhir kita telah mampu meraih berbagai keberhasilan yang cukup membanggakan, baik dari aspek pembinaan satuan, kesejahteraan personel, peningkatan profesionalisme maupun keberhasilan dalam berbagai tugas namun demikian, kita harus menyadari bahwa banyak hal yang masih perlu kita benahi dan sempurnakan, terutama dalam hal peningkatan kemampuan dan peningkatan disiplin prajurit karena dua hal ini, merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh pada optimalisasi keberhasilan tugas pokok Kodam VII/Wirabuana.
“Melalui syukuran ini, kiranya dapat dijadikan sumber kekuatan dan motivasi bagi segenap prajurit Kodam VII/Wirabuana untuk memperkuat komitmen dan tekad, sehingga pelaksanaan tugas-tugas kedepan akan semakin lebih baik dan kita dapat memberikan kontribusi yang besar, baik bagi TNI maupun bagi bangsa dan negara tercinta,” tegasnya.
Selanujutnya pada acara syukuran tersebut dilakukan pemotongan tumpeng oleh Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Sulaiman Agusto SIP MM sebagai tanda kesyukuran warga Kodam VII/Wirabuana khususnya Korem 131/santiago bahwa sampai saat ini Kodam VII/Wirabuana masih eksis dalam berprestasi menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai warga Kodam VII/Wirabuana.
Kemudian potongan tumpeng tersebut dari Danrem 131/Santiago diserahkan kepada prajurit Korem 131/Santiago yang berprestasi atas nama Kopda Ahmad Gairi dimana prestasi yang bersangkutan sebagai pelari Sulut yang telah mengangkat nama Korem 131/Santiago dengan prestasi terakhir juara 4 lari 10 ribu Meter yang dilaksanakan di Darfur saat bertygas sebagai pasukan perdamaian PBB dimana secara kebetulan Kopda Ahmad Gairi tersebut juga baru selesai menjalankan tugas Negara yang tergabung dengan Pasukan Perdamaian PBB di Darfur. (Ghopal)